Saturday, June 13, 2009

Pursuit of Dream


Banyak ahli motivasi mengatakan mimpi adalah salah satu kekuatan dalam mengejar cita-cita. Aku cukup mempercayai Laws of Attractions. Saat kita menginginkan sesuatu dengan sungguh-sungguh, ternyata secara tidak kita sadari, alam bawah sadar kita menggiring seluruh kehendak, segenap jiwa, raga dan pemikiran kita untuk meraihnya.

Namun, saat ini aku bermimpi sesuatu yang mungkin terlalu besar, memikirkannya saja hampir tidak berani, banyak hal yang harus dilakukan dan dipersiapkan untuk meraihnya, sedangkan waktu yang dimiliki sekarang tersita lebih banyak bukan untuk diri sendiri.

Menjaga keyakinan, itu yang harus terus dilakukan sekarang, tidak ada yang mustahil manakala kita tidak mendiamkan mimpi kita. Terus melakukan sesuatu untuk meraihnya, selebihnya biar Tuhan yang bekerja. Paulo Coelho mengajarkan banyak hal dalam The Alchemist.

Kisah Santiago mengejar mimpinya, meninggalkan hal-hal berharga yang dimilikinya untuk meraih yang jauh lebih berharga. Hidup ternyata mengajarkan kita untuk terus optimis.

"
Mengapa kita harus mendengarkan suara hati kita? tanya si anak, ketika mereka mendirikan tenda pada hari itu.
Sebab, di mana hatimu berada, di situlah hartamu berada."

Cuplikan percapakan dalam buku The Alchemist ini memberikan banyak inspirasi. Menyadari bahwa tidak cukup memiliki "kekuatan" saja untuk mengejar mimpi, tapi juga hati. Menjaga hati membuat kita tetap berfikir dengan tenang. Berfikir tenang membuat kita lebih mudah memecahkan berbagai masalah. Jadi mengalir saja seperti air, membentur batu tapi tetap akan menuju ke muara.

Apapun akhirnya kalimat pusaka dari The Alchemist akan menemani menjaga mimpi:

"Takdir adalah apa yang selalu ingin kau capai, dan saat engkau menginginkan sesuatu seluruh jagad raya bersatu untuk meraihnya".


No comments:

Post a Comment