Sunday, June 14, 2009

Inspiring Books

"Tetralogi Laskar Pelangi dan Negeri van Oranje"

Baru khatam baca buku (novel) "Negeri van Oranje". Kisah 5 mahasiswa Indonesia yang kuliah di Belanda, sebagian besar mendapat beasiswa. Unik, kocak, mengharukan. Gaya bertuturnya agak mirip dengan laskar pelangi. Cerita ringan, namun dengan detail-detail yang luar biasa yang membuat pembacanya menerawang jauh membayangkan apa yang terjadi di tulisan buku itu.

Tetralogi Laskar Pelangi, dalam episode Sang Pemimpi menceritakan petualangan Ikal dan Arai di rantau, di Sorbone Paris, Prancis. Sama. Penuh perjuangan, menggelikan, mengharukan.

Kenapa kedua (atau lebih tepatnya kelima) buku ini jadi sangat menginspirasiku? Ya, karena sama-sama mencerikatan pengalaman study di luar negeri. Lewat buku-buku ini diceritakan, bahwa mimpi untuk study di Perguruan-Perguruan tinggi terkenal di luar negeri bukanlah hal yang mustahil. Keterbatasan dana bukan menjadi penghalang, karena banyak beasiswa ditawarkan.

Satu kata kuncinya adalah tidak diam!!! Harus terus berusaha, dan terus menjaga mimpi itu tetap ada. Karena jika mimpi padam, maka segala yang dilakukan akan menjadi sia-sia. Sampai detik ini pun, aku masih merasa bahwa mimpi ini sebenarnya terlalu tinggi, bahkan untuk sekedar dimimpikan. Aku tidak begitu pandai. Bahasa asing pun gado-gado dan sangat tidak terstruktur. Namun, berusaha bukan hal yang asing lagi. Kegagalan pun bukan tidak pernah dirasakan. Namun aku tidak pernah menganggap kegagalan adalah sebagai benar-benar kegagalan. Manakala kita tidak diam, dan berusaha melalukan, walau pada akhirnya tidak sampai pada tujuan, bagiku bukan kegagalan.

Bukan sampainya pada tujuan yang terpenting, tapi adalah pada usaha mengejar tujuan itu. Perjalanan selalu memberikan begitu banyak keajaiban. Sampai pada tujuan adalah hal yang biasa. Begitu banyak sarjana setiap tahun, artinya banyak yang mencapai tujuan, setidaknya sampai S1, tapi kemudian begitu banyak yang merasa belum beruntung, belum mendapat kerja, dan sebagainya. Artinya kemudian, saat-saat mencapai tujuan itulah yang kemudian memberikan arti yang berbeda pada sampainya tujuan.

Tekad sudah kutancapkan, harapan mulai mencuat, mimpi-mimpi terus kuhidupkan. Aku siap dengan segala kemungkinan, karena aku sudah dengan terlalu Ge-eR atau Pe-De berani memimpikan hal ini. Namun memimpikan hal ini pun sudah membuatku bahagia. Hukum ketertarikan mulai menarikku ke hal-hal yang menurutku bisa mencapai tujuan ini.

Well, perjalanan sudah dimulai, lebih baik dinikmati saja....

Sampai ke mana ini tertuju? No body knows....

Kenapa harus dipusingkan? Hari esok memang pasti ada, namun belum tentu ada untuk kita...

Semoga masih dapat melihat cerahnya matahari esok... amien...

No comments:

Post a Comment